Penulis: Nuzulul Rahma Editor: Ria M. & Dita Faisal
“Hari ini gue akan jelasin jenis-jenis penerbit dan sistem-sistem penerbitan. Ditambah standar naskah yang lolos di penerbit,” tutur Ariny saat memulai materi di ruang diskusi grup WhatsApp Jaringan Penulis Indonesia.
“Rupanya mengurus izin mendirikan penerbitan tidak semudah dibayangkan, Gaes.” Sebaris cuplikan yang diutarakan Eka Wahyu.
Bagi seorang penulis fiksi, masuk di penerbit mayor tentu sebuah harapan besar, tapi sayangnya tidak semua penulis bisa seberuntung itu.
Bagi penulis bermental kuat, ditolak penerbit mayor berkali-kali tentu hal biasa, lalu bagaimanakah dengan penulis pemula?
Menanggapi kebaperan itu, CEO penerbit AT Press, Ariny NH. akhirnya membocorkan cerita serunya ditolak berkali-kali oleh penerbit mayor. Kisah itu Ariny ceritakan dalam JPI Class On The Moon yang berlangsung pada Senin (7/6) dan Rabu (9/6).
Selama 1-2 jam Ariny menyampaikan informasi perihal tabiat penerbit yang wajib diketahui sahabat Jaringan Penulis Indonesia.
“Hari ini gue akan jelasin jenis-jenis penerbit dan sistem-sistem penerbitan. Ditambah standar naskah yang lolos di penerbit,” tutur Ariny saat memulai materi di ruang diskusi grup WhatsApp Jaringan Penulis Indonesia.
Tak dipungkiri lagi, semangat membara dari Ariny dalam menyampikan informasi mampu membakar gejolak seluruh anggota JPI, terlebih para peserta yang sangat tertarik dengan dunia penerbitan ataupun yang berniat melahirkan hasil karyanya.
Pada pelatihan menulis novel, Ariny selaku pemateri berkolaborasi dengan Eka Pacul, CEO penerbit Pusaka Publishing. Eka yang menjadi moderator JPI Class On The Moon itu mengupas tuntas jenis penerbitan, cara menembus penerbit mayor, suka duka merintis penerbit indie, sampai hak cipta naskah. Kolaborasi Ariny dan Eka Pacul memang sudah lama ditunggu-tunggu.
Foto Eka Pacul |
“Rupanya mengurus izin mendirikan penerbitan tidak semudah dibayangkan, Gaes.” Sebaris cuplikan yang diutarakan Eka Wahyu.
JPI Class On The Moon yang dimentori Ariny memang dijadwalkan cuma dua hari, tapi pada praktiknya Ariny memerikan bimbingan jarak jauh kepada para peserta ekslusif JPI selama satu minggu penuh.
Ariny bahkan memberikan kesempatan bagi penulis novel dengan ide cerita terbaik untuk ia bimbing sampai novelnya terbit di AT Press.
Suka duka berkelana di dunia penerbitan sudah dirasakan penuh oleh Ariny dan Eka Pacul. Kerennya, mereka berdua tetap gigih untuk bertahan mendirikan penerbitan indie demi memfasilitasi para penulis yang bermimpi memeluk hasil karya sendiri.
Salut banget deh buat Ariny NH dan Eka Wahyu Manduri. Tentu yang begini nih yang patut diapresiasi dan dijadikan sosok inspirasi. Yuk kita doakan, semoga penerbit keduanya semakin jaya. (NR)
Posting Komentar untuk "Luar Biasa! Ariny NH dan Eka Wahyu Bocorkan Rahasia Penerbitan"