Penulis: Dita Faisal - Editor: Endik Koeswoyo
Foto : Dita Faisal |
Ekselsa (disebut warga Asisa), Robusta (disebut warga bistak), dan Arabika merupakan jenis kopi yang bisa tumbuh di Wonosalam. Berlimpahnya kopi di Wonosalam Kabupaten Jombang mendorong masyarakat di Kampung Adat Segunung untuk mengadakan kegiatan Ngopi Gratis 2020 Cangkir pada 7 maret 2020. Kegiatan ini didukung penuh pemerintah Kabupaten Jombang Jawa Timur dengan hadirnya Wakil Bupati Jombang Sumrambah.
Perlu sobat milenial ketahui bahwa kopi yang dihadirkan di Kampung Adat Segunung adalah kopi jenis robusta karena memang Kampung Adat Segunung merupakan daerah penghasil kopi robusta.
Kegiatan festival Ngopi Gratis 2020 Cangkir di kampung adat segunung tidak hanya terpusat pada satu titik saja loh, melainkan tersebar di 13 titik rumah atau kedai warga. Penyebaran titik ngopi gratis ini untuk menunjukkan bahwa masyarakat Kampung Adat Segunung terbuka bagi siapa saja yang ingin mampir untuk mencicipi kopi.
Festival Ngopi Gratis 2020 di Desa Carangwulung Kecamatan Wonosalam ini tak hanya melirik wisatawan lokal, tapi juga berhasil menarik minat wisatawan dari Spanyol dan Jerman untuk datang menikmati kopi robustanya. Gina asal Spanyol dan Sebastian asal Jerman tercatat sebagai turis pertama yang datang ke Kampung Adat Segunung Kecamatan Wonosalam, Jombang, Jawa Timur.
Jika wisatawan ingin mencicipi kopi, maka wisatawan akan diarahkan oleh panitia menuju ke kedai-kedai kopi yang tersedia. Tak usah khawatir kedainya tutup, karena festival Ngopi Gratis 2020 Cangkir ini digelar mulai siang hari hingga tengah malam.
Bagi sobat milenial yang masih bertahan hingga malam hari sambil ngopi, sobat milenial akan dihibur dengan Tari Remo asli dari Jombang Jawa Timur sebagai tari penyambutan bagi tamu yang datang.
Ada banyak Keunikan yg dihadirkan di Kampung Adat Segunung, diantaranya penggunaan pakaian adat Jawa setiap sabtu dan minggu bagi masyarakat yang tinggal di Desa Carangwulung, aneka permainan tradisional (jenthik kayu, gasing, yoyo, cublak suweng, jumpritan, egrang, tarik tambang, dan bakiak), olahraga pencak silat, serta makanan tradisional (nasi jagung, nasi tiwul, sayur rebung, sayur lompong, urap, aneka botok, deblok, serta sambal lalapan). Kalau sobat milenial pengen ngerasain langsung serba-serbi tradisi di zaman nenek moyang dulu, rasanya Kampung Adat Segunung ini cocok untuk dikunjungi. Kalau turis aja sudah datang ke Kampung Adat Segunung, masa sobat milenial belum? (DF)
Posting Komentar untuk "Kampung Adat Segunung Sajikan 2020 Cangkir Kopi Gratis Rayakan Kenduren Wonosalam"